Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akibatnya, aliran darah menjadi tidak optimal dan muncul berbagai keluhan seperti sesak napas, mudah lelah, dan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.

Artikel berikut membahas penyebab gagal jantung kongestif, gejala yang dapat muncul, serta cara penanganannya.

Apa Itu Gagal Jantung Kongestif?

Gagal jantung kongestif adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara optimal untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Bukan berarti jantung berhenti bekerja, tetapi fungsinya melemah sehingga tidak dapat mengalirkan darah dengan baik. Akibatnya, darah dapat menumpuk di bagian tubuh lain, seperti paru-paru, kaki, dan telapak kaki, sehingga menimbulkan pembengkakan.

Berdasarkan bagian jantung yang mengalami gangguan, gagal jantung dibagi menjadi tiga jenis:

• Gagal jantung kiri
• Gagal jantung kanan
• Gagal jantung pada kedua sisi jantung

Baca Juga: Jangan Salah! Ini Gejala yang Mirip Serangan Jantung dan Gagal Jantung

Penyebab Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung kongestif dapat dipicu oleh berbagai kondisi yang melemahkan atau merusak otot jantung, baik akibat penyakit lain maupun faktor gaya hidup.

Beberapa penyebab gagal jantung kongestif antara lain:

• Penyakit arteri koroner dan/atau riwayat serangan jantung
• Kardiomiopati (bersifat genetik atau akibat infeksi virus)
• Penyakit jantung bawaan
• Diabetes
• Tekanan darah tinggi
• Aritmia
• Penyakit ginjal
• Kegemukan
• Kebiasaan merokok atau penggunaan narkoba
• Konsumsi alkohol berlebihan
• Efek samping obat-obatan tertentu, termasuk obat kemoterapi

Gejala Awal Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung merupakan kondisi serius dengan gejala yang sering kali muncul perlahan sehingga tidak selalu disadari sejak awal. Beberapa tanda awal gagal jantung kongestif meliputi:

• Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu seperti pergelangan kaki, telapak kaki, tungkai, atau perut
• Batuk atau mengi
• Sesak napas
• Kenaikan berat badan tanpa penyebab yang jelas
• Mudah lelah atau lemas
• Detak jantung meningkat
• Penurunan nafsu makan atau sering merasa mual
• Merasa bingung atau disorientasi

Tahapan Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung kongestif dapat berkembang secara bertahap. Berikut tahapan perkembangan gagal jantung beserta gejala yang biasanya muncul:

• Tahapan 1: Tidak menunjukkan gejala apa pun saat melakukan aktivitas sehari-hari.
• Tahapan 2: Mulai muncul rasa tidak nyaman saat beraktivitas normal, seperti mudah lelah, sesak napas, atau jantung berdebar.
• Tahapan 3: Gejala tidak muncul saat istirahat, tetapi aktivitas fisik ringan sekalipun (termasuk tugas harian) dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas, atau jantung berdebar.
• Tahapan 4: Mengalami gejala bahkan saat istirahat dan kesulitan melakukan aktivitas fisik apa pun tanpa rasa tidak nyaman.

Baca Juga: Perbedaan Gagal Jantung Kanan dan Gagal Jantung Kiri

Penanganan Gagal Jantung Kongestif

Penanganan gagal jantung kongestif bergantung pada tingkat keparahannya. Pada tahap 1 dan 2, dokter umumnya meresepkan obat, melakukan pemantauan rutin, dan menyarankan perubahan gaya hidup.

Beberapa penanganan yang dapat diberikan antara lain:

• Pemberian obat seperti ACE inhibitors, beta-blocker, dan diuretik
• Obat untuk mengatasi penyakit penyerta, misalnya kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi
• Perubahan gaya hidup, termasuk meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, dan menghindari alkohol
• Menerapkan pola makan sehat rendah garam serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran
• Prosedur medis seperti operasi jantung atau terapi paliatif pada kasus gagal jantung tahap lanjut

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!