Minum air putih di pagi hari dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Sebuah terapi minum air putih yang dikenal dengan istilah Japanese water therapy diyakini dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan mencegah risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan kanker. Apa saja manfaat dan efek samping Japanese water therapy, simak dalam artikel berikut.
Apa Itu Japanese Water Therapy?
Japanese water therapy adalah terapi minum air putih yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional Jepang. Terapi ini dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Cara melakukan Japanese water therapy yaitu:
- Minum 4–5 gelas air suhu ruangan (sekitar 160 ml) segera setelah bangun tidur, sebelum menyikat gigi. Setelah itu, tunggu 45 menit sebelum sarapan.
- Saat makan, batasi waktu makan hanya selama 15 menit. Setelahnya, tunggu minimal 2 jam sebelum makan atau minum apa pun lagi.
- Perbanyak minum air putih sepanjang hari, tanpa harus menunggu rasa haus.
Menurut para praktisi, terapi ini dilakukan dalam durasi tertentu tergantung pada kondisi yang ingin diatasi. Misalnya:
- Untuk mengatasi konstipasi: dilakukan selama 10 hari.
- Untuk diabetes tipe 2: dilakukan selama 30 hari.
- Untuk hipertensi: dilakukan selama 30 hari.
Baca Juga: Benarkah Banyak Minum Air Putih Bisa Menurunkan Gula Darah Tinggi?
Japanese Water Therapy untuk Menurunkan Berat Badan
Belum banyak penelitian yang secara khusus membuktikan manfaat terapi minum air untuk menurunkan berat badan. Namun, mencukupi kebutuhan cairan tubuh sepanjang hari tetap penting untuk kesehatan.
Minum air yang cukup membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, yang berdampak positif pada berbagai fungsi tubuh, seperti:
- Meningkatkan fungsi otak
- Menjaga energi tubuh
- Mencegah sembelit dan batu ginjal
- Mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes
Meskipun bukan metode utama untuk menurunkan berat badan, kebiasaan minum air putih secara rutin dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung proses tersebut melalui beberapa cara, antara lain:
Mengurangi keinginan makan berlebih
Minum lebih banyak air dapat membantu tubuh merasa lebih kenyang karena air mengisi sebagian ruang di dalam perut. Efek ini bisa mencegah keinginan makan berlebihan, yang berpotensi menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang dewasa dengan obesitas yang minum 500 ml air sekitar 30 menit sebelum makan, mengonsumsi makanan sekitar 13% lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak minum air sebelum makan.
Meningkatkan pemakaian energi saat istirahat
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum air dapat secara signifikan meningkatkan resting energy expenditure (REE), yaitu jumlah kalori yang dibakar tubuh saat dalam keadaan istirahat.
Ketika Anda minum air, terutama air dingin, tubuh membutuhkan energi tambahan untuk menghangatkannya hingga mencapai suhu internal tubuh. Proses ini disebut termogenesis, dan inilah yang berkontribusi pada peningkatan REE.
Meskipun peningkatannya tidak besar, kebiasaan minum air secara rutin tetap dapat membantu mendukung metabolisme tubuh dan proses pembakaran kalori secara keseluruhan.
Mengurangi asupan kalori berlebih
Penelitian menunjukkan mengganti minuman manis dengan air putih dapat mengurangi asupan kalori yang dapat memicu penambahan berat badan. Selain itu, memberi jeda sekitar 15 menit antara waktu makan dan camilan dapat membantu tubuh mengenali rasa kenyang dengan lebih baik, sehingga secara alami mengurangi keinginan untuk makan berlebih.
Baca Juga: Sakit Perut Setelah Minum Air Putih, Apa Penyebabnya?
Risiko Japanese Water Therapy
Minum air putih dalam jumlah cukup sangat baik untuk kesehatan. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan dalam waktu singkat, justru bisa menimbulkan efek berbahaya yang disebut keracunan air atau overhidrasi.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh menerima terlalu banyak cairan, sehingga kadar garam (natrium) dalam darah menjadi terlalu rendah karena terlalu encer. Ketidakseimbangan ini dapat mengganggu fungsi sel dan organ tubuh.
Gejala overhidrasi bisa meliputi mual, muntah, sakit kepala, kejang, bahkan dalam kasus berat bisa menyebabkan koma.
Program penurunan berat badan yang efektif perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tingkat aktivitas fisik, pola makan, kualitas istirahat, dan kecukupan hidrasi tubuh. Mengandalkan satu metode saja, seperti Japanese water therapy, tidak cukup untuk mendukung penurunan berat badan secara optimal dan sehat.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar penurunan berat badan, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau ahli gizi. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Shoemaker, S. (2020). Japanese Water Therapy: Benefits, Risks, and Effectiveness. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/japanese-water-therapy
Panoff, L. (2020). Does Japanese Water Therapy Aid Weight Loss?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/water-therapy-for-weight-loss-does-it-work#
Santhakumar, S. (2021). 5 benefits of drinking water in the morning. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/benefits-of-drinking-water-in-the-morning
Juber, M. What Is Japanese Water Therapy, What Are the Health Benefits, and Are There Any Risks?. Available from: https://www.medicinenet.com/what_is_japanese_water_therapy_health_benefits/article.htm