Teh hijau kini menjadi minuman favorit banyak orang. Selain dikenal dapat membantu menurunkan berat badan, teh hijau juga kaya antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan fungsi otak. Meski menawarkan berbagai manfaat, tidak semua orang disarankan mengonsumsinya terlalu sering, terutama mereka yang memiliki refluks asam lambung.

Hubungan Antara Minuman Teh Hijau dengan Refluks Asam Lambung

Refluks asam lambung terjadi ketika cairan lambung naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya otot sfingter esofagus bawah, yaitu katup yang bertugas mencegah cairan lambung naik kembali ke kerongkongan.

Gejalanya meliputi:

• Sensasi panas atau terbakar di dada (heartburn).
• Rasa tidak nyaman di dada atau tenggorokan.
• Naiknya makanan atau cairan asam ke mulut.

Refluks yang muncul sesekali umumnya tidak berbahaya. Namun, bila terjadi berulang, kondisi ini dapat berkembang menjadi GERD dan menyebabkan iritasi pada kerongkongan.

Baca Juga: Tidak Sama, Ini Beda Matcha dan Teh Hijau

Teh hijau berasal dari tanaman Camellia sinensis, tanaman yang sama yang digunakan untuk membuat teh oolong dan teh hitam. Di dalamnya terdapat metilxantin, sejenis stimulan yang juga mengandung kafein. Karena kandungan kafeinnya yang lebih rendah dibandingkan kopi, banyak orang memilih teh hijau sebagai alternatif sumber kafein.

Meski begitu, kafein dalam teh hijau tetap dapat memengaruhi otot sfingter esofagus bagian bawah, yaitu katup yang berfungsi mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan. Jika katup ini menjadi lebih rileks, risiko terjadinya refluks asam dapat meningkat.

Respons tubuh terhadap kafein berbeda-beda, bagi sebagian orang teh aman dikonsumsi, sedangkan bagi yang sensitif dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di lambung.

Hasil penelitian mengenai kafein dan refluks asam juga belum sepenuhnya konsisten. Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi tinggi minuman berkafein seperti teh, kopi, dan soda dapat meningkatkan risiko refluks asam.

Namun penelitian lain pada periode Juli–September 2019 menemukan bahwa minum kopi tidak memberikan efek signifikan terhadap refluks atau GERD. Perbedaan temuan ini membuat para ahli menilai bahwa dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan antara teh hijau dan refluks asam.

Selain faktor kafein, keasaman minuman juga perlu diperhatikan. Teh hijau kemasan dalam botol umumnya mengandung bahan tambahan seperti pemanis, pengawet, dan asam sitrat. Kandungan-kandungan ini dapat meningkatkan keasaman dan pada sebagian orang memicu naiknya asam lambung.

Baca Juga: Khasiat Teh Hijau bagi Kesehatan

Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari untuk Mencegah Refluks Asam Lambung

Makanan tertentu dapat memicu refluks asam dengan melemahkan otot sfingter esofagus atau memperlambat pengosongan lambung, sehingga isi lambung lebih mudah naik kembali ke esofagus. Beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari untuk mencegah kambuhnya refluks asam antara lain:

• Makanan tinggi lemak, seperti gorengan, makanan olahan, susu full cream, dan krim
• Makanan pedas
• Buah dan sayuran yang bersifat asam, seperti nanas, tomat, bawang putih, dan bawang bombay
• Minuman beralkohol dan minuman berkafein

Bagi sebagian orang, teh hijau mungkin tidak menimbulkan keluhan refluks asam. Namun, jika Anda justru merasakan gejalanya setelah minum teh hijau, sebaiknya batasi atau hindari konsumsi berlebihan.

Jika masih memiliki pertanyaan atau keluhan terkait asam lambung, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!