Munculnya rambut putih atau uban adalah bagian alami dari proses penuaan. Di tahap awal, banyak orang memilih mencabut satu atau dua helai uban agar tetap terlihat awet muda. Namun, ada anggapan yang berkembang bahwa mencabut uban justru bisa membuat uban tumbuh semakin banyak. Benarkah hal tersebut? Yuk, simak faktanya berikut ini. 

Penyebab Rambut Beruban

Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin yang dihasilkan oleh folikel rambut (tempat rambut tumbuh). Setiap kali rambut baru tumbuh, melanin diproduksi untuk memberi warna pada rambut.

Rambut sendiri tumbuh mengikuti siklus alami, yang terdiri dari fase pertumbuhan, fase istirahat tanpa pertambahan panjang, dan fase rontok. Siklus ini berlangsung selama beberapa tahun, dan setelah melewati sekitar 7–15 siklus, produksi melanin secara alami mulai menurun hingga akhirnya berhenti. Akibatnya, rambut kehilangan warnanya, berubah menjadi abu-abu, lalu putih, inilah yang dikenal sebagai uban.

Meskipun uban umumnya muncul seiring bertambahnya usia, namun saat ini uban juga banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda, sekitar usia 30–40-an. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup, pola makan, kebiasaan perawatan rambut, serta kondisi kesehatan tertentu.

Baca Juga: Cara Mencegah Munculnya Uban di Usia Dini

Bolehkah Rambut Beruban Dicabut?

Pada dasarnya, para ahli tidak menyarankan untuk mencabut rambut, baik yang sudah beruban maupun yang masih berwarna hitam. Saat Anda mencabut rambut, folikel rambut akan mengalami luka. Setelah beberapa waktu, folikel tersebut biasanya akan sembuh dan rambut yang baru akan tumbuh kembali.

Namun, jika Anda terus-menerus mencabut rambut dari tempat yang sama, folikel bisa mengalami kerusakan permanen. Sel di sekitar folikel dapat mati, menyebabkan folikel menyusut, dan akhirnya berhenti memproduksi rambut. Akibatnya, area tersebut bisa menjadi botak seiring waktu.

Efek samping lainnya yang dapat terjadi akibat mencabut uban antara lain:

• Memicu kerusakan pada kulit kepala.
• Rambut menipis.
• Mengubah tekstur rambut menjadi kasar.

Baca Juga: 5 Mitos Tentang Uban (Rambut Putih)

Apakah Mencabut Uban Membuatnya Bertambah Banyak?

Dilansir dari Skin Kraft, mencabut rambut putih tidak akan membuat uban bertambah banyak. Setiap helai rambut hanya tumbuh dari satu folikel, sehingga jika Anda mencabut satu helai uban, hanya satu helai rambut baru yang akan tumbuh di tempat yang sama, dan kemungkinan besar tetap berwarna putih.

Selain itu, rambut putih yang baru tumbuh biasanya akan terasa lebih kasar dibandingkan rambut sebelumnya. Ini terjadi karena produksi minyak alami di sekitar folikel rambut berkurang. Karena itu, mencabut uban bukanlah cara terbaik untuk mempertahankan penampilan agar tampak muda.

Jika Anda ingin menyamarkan uban, sebaiknya pilih alternatif yang lebih aman, seperti mewarnai rambut dengan warna hitam atau warna alami rambut Anda.

Bisakah Rambut Uban Diobati?

Rambut beruban yang terjadi sebelum waktunya merupakan kondisi yang sulit diobati. Hingga saat ini belum ada perawatan medis yang efektif untuk membantu mengembalikan warna rambut Anda.

Namun, jika rambut beruban disebabkan oleh kondisi lainnya seperti kekurangan nutrisi atau masalah kesehatan, memperbaiki nutrisi dan mengobati penyakit yang mendasarinya dapat mengembalikan warna rambut. 

Rambut yang beruban merupakan bagian normal dari penuaan, dan tidak ada yang salah dengan rambut yang beruban. Namun, jika keberadaan uban membuat Anda kurang percaya diri, mewarnai rambut bisa menjadi pilihan untuk memperbaiki tampilan.

Saat memilih pewarna rambut, pastikan Anda mempertimbangkan kondisi kulit, terutama jika kulit Anda sensitif, serta memperhatikan kandungan bahan-bahan di dalam pewarna tersebut.

Tumbuhnya uban merupakan hal yang normal, namun jika Anda mengalami uban tumbuh terlalu dini dan mengganggu percaya diri Anda sebaiknya konsultasikan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!