Gangguan tidur seperti insomnia dapat menyebabkan Anda terbangun dengan kondisi tidak segar dan sulit konsentrasi. Salah satu cara mengatasi gangguan tidur adalah dengan mengonsumsi suplemen melatonin.

Dalam jangka pendek, mengonsumsi suplemen melatonin dianggap aman dan tidak menyebabkan ketergantungan. Namun, bagaimana jika mengonsumsi suplemen melatonin setiap hari?

Apa Itu Suplemen Melatonin?

Melatonin adalah hormon alami yang diproduksi oleh tubuh untuk mengatur siklus tidur dan bangun. Pada malam hari atau dalam kondisi gelap, kadar melatonin akan meningkat, memberi sinyal pada tubuh untuk tidur. Hormon ini bekerja dengan menghambat sinyal di otak yang membuat tubuh tetap terjaga, sehingga kita merasa mengantuk.

Orang yang mengalami kesulitan tidur umumnya memiliki kadar melatonin yang rendah. Suplemen melatonin bekerja dengan meniru efek hormon melatonin alami, sehingga membantu tubuh merasa mengantuk dan lebih mudah tertidur.

Selain untuk masalah tidur, melatonin juga dapat diberikan pada pasien dengan depresi, nyeri kronis, demensia, dan beberapa kondisi lainnya. Namun, masih dibutuhkan lebih banyak bukti ilmiah untuk mendukung penggunaan melatonin sebagai pengobatan untuk kondisi tersebut.

Baca Juga: Ini Tandanya Jika Kelebihan Suplemen Melatonin

Bolehkah Minum Suplemen Melatonin Setiap Hari?

Dilansir dari GoodRx, suplemen melatonin umumnya aman dikonsumsi setiap hari, tetapi sebaiknya hanya dalam waktu 1-2 minggu. Jika gangguan tidur terus berlanjut lebih dari 1-2 minggu, kemungkinan Anda mengalami insomnia kronis.

Untuk insomnia kronis, mengonsumsi suplemen melatonin saja tidak dianjurkan, karena belum banyak penelitian yang mendukung efektivitas penggunaannya dalam jangka panjang.

Meskipun aman dikonsumsi setiap hari, suplemen melatonin dapat menimbulkan efek samping, namun umumnya bersifat ringan. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:

• Sakit kepala.
• Pusing.
• Mual.
• Mengantuk.
• Sakit perut.

Dalam jangka pendek, melatonin dianggap aman untuk dikonsumsi. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa suplemen melatonin, yang merupakan hormon sintetis, bisa berisiko mengganggu proses hormonal, seperti pubertas dan siklus menstruasi. Meskipun demikian, belum ada penelitian yang cukup untuk memberikan bukti konkret mengenai hal ini.

Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, ibu hamil dan menyusui, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen melatonin. Demikian pula, bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu seperti epilepsi atau gangguan autoimun, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen melatonin tanpa rekomendasi dokter.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Hormon Melatonin yang Membantu Tidur Lebih Nyenyak

Kapan Perlu ke Dokter Jika Mengalami Gangguan Tidur?

Gangguan tidur bisa dialami oleh siapa saja. Jika Anda sering kesulitan tidur di malam hari, merasa mengantuk berlebihan di siang hari, dan merasa kesulitan menjalani aktivitas harian, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk membantu mendiagnosis masalah tidur yang Anda alami.

Selain minum suplemen melatonin, ada beberapa penanganan yang disarankan untuk mengatasi gangguan tidur antara lain:

• Menciptakan rutinitas tidur yang sehat.
• Menjalani terapi perilaku kognitif.
• Menggunakan terapi cahaya.
• Minum obat-obatan sesuai anjuran dokter.

Suplemen melatonin merupakan suplemen yang diberikan untuk mengatasi gangguan tidur. Meskipun relatif aman dikonsumsi setiap hari, namun sebaiknya suplemen ini tidak dikonsumsi dalam jangka panjang hingga melebihi 1-2 minggu.

Jika mengalami gangguan tidur, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!